DIARE
Diare - Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, penyakit diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
A. Penyebab Diare
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual danmuntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari prosesdigestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderitaapendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak.
B. Gejala Diare
Gejala yang mungkin dapat ditimbulkan saat mengalami diare antara lain:
1. Sakit perut
2. Seringkali mual dan muntah
3. Buang air besar terus menerus
4. Nafsu makan berkurang
5. Demam tinggi
6. Terkadang ada darah dalam tinja atau feses
7. Gejala lainnya dapat timbul seperti pegal pada punggung, dan perut berbunyi
C. Perawatan Diare
Perawatan untuk penyakit diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir [1] . Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
1. Diare pada balita
2. Diare menengah atau berat pada anak-anak
3. Diare yang bercampur dengan darah.
4. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
6. Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
7. Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
D. Penularan Diare
1. Makanan dan minuman yang sudah dikontaminasi, baik yang sudah dicemari serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang kotor.
2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi apalagi pada bayi yang sering memasukkan tangan atau mainan apapun ke dalam mulut. Karena virus penyebab diare dapat bertahan di udara selama beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih
5. Tidak mencuci tangan dengan bersih, setelah buang air besar atau membersihkan feses anak yang terinfeksi sehingga mengkontaminasi pada perabot rumah tangga yang dipegang.
E. Penanggulangan Diare
Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh.
Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
1. Jaga hidrasi denganelektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkandisentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
2. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
3. Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak,dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
4. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
5. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
F. Pencegahan
Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella,ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk emncegah diare antara lain:
1. Sayuran yang hendak dikonsumsi sebaiknya dicuci dengan baik atau dimasak sebelum dimakan.
2. Buah-buahan sebaiknya dikupas kulitnya
3. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah buang air dan setiap sebelum makan
4. Semua bahan makanan harus disimpan dalam wadah yang tertutup untuk menghindari infeksi oleh lalat dan serangga lain. Daging mentah atau matangg, nasi, sayuran, sup dll, sebaiknya disimpan dalam almari es
Untuk mencegah terjadinya diare pada balita, dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Terus memberikan ASI kepada bayi selama 4 bulan pertama. Dengan ASI tubuh akan membentuk antibodi untuk memperbaiki saluran pencernaan dan dapat menekan laju diare.
2. Jika kita mulai memberikan makanan baru atau makanan padat kepada bayi dengan sedikit demi sedikit dan melumatnya terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar perut bayi dapat beradaptasi terlebih dahulu.
3. Menjaga agar kondisi bayi selalu bersih dan berada di tempat yang sehat.
4. Mencegah agar anak tidak memasukkan barang-barang yang kotor ke mulut.
5. Jangan memberikan obat-obatan penyakit diare yang tidak diperlukan oleh bayi.
SUMBER:
http://penyakitdiare.com/
http://penyebabdiare.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare
Post a Comment for "DIARE"