KELEMBABAN UDARA
A. Pengertian Kelembaban Udara
Kelembaban
udara adalah Jumlah uap air yang terkandung di udara. Besar kecilnya kelembaban
tergantung pada jumlah uap air di udara. Kapasitas udara adalah Jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung oleh udara pada suhu tertentu. Kapasitas udara
untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung pada suhu udara jika
Suhu tinggi maka kapasitas udara besar jika uap air jenuh maka kapasitas udara
maksimal.
B. Sumber Uap Air di Atmosfer
Uap air yang
terkandung didalam atmosfer relative konstan, adanynya perubahan yang bersifat
local lebih dikarenakan adanya variasi cuaca. Proses evaporasi dari seluruh
permukaan seperti lautan, danau, sungai vegetasi maupun tanah merupakan sumber
uap air yang ada diatmosfer. Kapasittas atmosfer dalam menampung uap air dari
permukaan bumi yang diperoleh melalui proses evaporasi tersebut sangat
terbatas. Apabila jumlah uap air yang dating ke atmosfer melampaui kapasitasnya
dalam menahan air, maka uap air tersebut, akan berkondensasi yang pada akhirnya
akan membentuk awan dan hujan. Jika jumlah uap air diudara rendah maka
kapasitas atmosfer untuk menampung air semakin banyak, sehingga uap air
tersebut akan menjadi awan dan hujan dan jatuh kembali kepermukaan bumi.
Secaara sederhana, keseimbangan air dibumi.
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwajumlah air yang diuapkan dari permukaan rata- rata pertahun sebanyak 425 cm dan yang dipresipitasikan di bumi juga 425 cm. Demikian halnya dalam proses evaporasi air yang diangkut kedaratan setiap tahunnya 27 cm, sedangkan jumlah air yang dialirkan dari daratan kelaut melalui proses limpasan (run off) sebesar27 cm.
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwajumlah air yang diuapkan dari permukaan rata- rata pertahun sebanyak 425 cm dan yang dipresipitasikan di bumi juga 425 cm. Demikian halnya dalam proses evaporasi air yang diangkut kedaratan setiap tahunnya 27 cm, sedangkan jumlah air yang dialirkan dari daratan kelaut melalui proses limpasan (run off) sebesar27 cm.
Jumlah
maksimum uap air yang dapat dikandung oleh atmosfer (es) tergantung pada suhu
udara, udara dikatakan jenuh uap air bila nilau es tercapai pada suhu tersebut.
Jadi keadaan jenuh (saturation) adalah tingkat keadaan dimana uap air dapat
berada pada keseimbangan dengan permukaan datar murni pada suhu yang sama.
Peningkatan suhu udara sampai pada tingkat tertentu, diikiuti oleh meningkatnya tekanan uap jenuh. Artinya apabila suhu tinggi berarti udara semakin kering, sehingga kemampuan udara untuk menampung uap air semakin banyak.
Peningkatan suhu udara sampai pada tingkat tertentu, diikiuti oleh meningkatnya tekanan uap jenuh. Artinya apabila suhu tinggi berarti udara semakin kering, sehingga kemampuan udara untuk menampung uap air semakin banyak.
C. Peranan Uap Air di Atmosfer
Uap air yang ada diudara
merupakan hasil dari proses evaporasi dari suatu permukaan tanah, air maupun
vegetasi. Pengangkutan uap air kedalam dan melalui lapisan tipis yang dipunyai
oleh suatu permukaan adalah analog dengan transport panas. Panas dan uap air
ditransfer ke udara yang lebih atas secara konveksi atau “eddy difusi” maupun
dengan cara konduksi. Transpor bersih panas biasanya naik selama siang hari dan
turun selama malam hari. Tranpor bersih untuk uap air biasanya mengikuti pola
seperti yang terjadi pada evaporasi yaitu pada siang hari dan mengembun pada
malam hari. Titik embun adalah suhu dimana suatu massa uap air akan mengembun
pada tekanan yang konstan dan kandungan uap air pada kondisi jenuh konstan.
Kelembaban udara merupakan
situasi kandungan uap air yang ada diudara pada waktu dan tempat tertentu.
Keberadaan uap air diudara mempunyai peranan yang sangat penting, karena akan
sangat menentukan kemungkinan proses pembentukan awan maupun hujan. Selain itu
uap air akan berperan melindungi permukaan bumi terhadap besarnya pengaruh
radiasi inframerah yang dipancarkan oleh matahari maupun sumber lain. Uap air
juga berperan Dalam proses fisik atmosfer uap air sebenarnya merupakan
penyimpan panas dari energy matahari, yaitu dar bentuk sensible heat (panas
terasa) menjadi latent heat (panas laten). Sehingga bila kelembaban udara
tinggi, maka suhu udara akan turun, karena panas terasa banyak tersimpan
menjadi panas laten.
D. Jenis-Jenis Kelembaban udara
Jenis kelembaban udara dibedakan dibedakan mennjadi dua yaitu
1. Kelembapan mutlak
1. Kelembapan mutlak
Masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan
dalam gram.m-3.
Pv = mv/ V
(mv= masa uap air(kg), V= vol udara (m3)
Pada daerah tropis nilai pv akan lebih tinggi dibanding daerah (sub tropis) terutama pada musim dingin, kerana dengan menurunnya suhu kapasitas menampung uap air menjadi lebih kecil.
2. Kelembaban nisbi (RH) : Perbandingan antara kandungan uap air diudara(ėa) dengan kapasitas udara (es) pada suhu dan tekanan yang sama.
RH = (ea/es) x 100%
Kelembapan nisbi dapat pula diartikan sebagai perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama.
a) Sebaran Kelembapan Nisbi Udara
1) Sebaran Kelembapan Nisbi menurut waktu
Pada siang hari, jika suhu Tinggi maka kelemababannya juga rendah. Namun, berbeda pada malam hari dimana jika suhu rendah maka kelembabannya tinggi.
Pada daerah tropika basah nilai rata-rata kelembaban harian /bulanan tetap berkisar 60%, karena variasi suhu didaerah ini kecil sedangkan pada daerah sub tropik nilai rata-rat kelembaban harian /bualanannya bervariasi, karena besarnya variasi suhu, sebab adanya 4 musim.
2) Sebaran Kelembapan Nisbi menurut Tempat
Kandungan uap air aktual tergantung ketersediaan air dan jumlah energi radiasi untuk pemanasan. Suatu wilayah yang basah dan panas, maka penguapan yang tinggi berakibat nilai RH (kelembaban) juga tinggi serta kelembaban mutlak juga tinggi. Pada wilayah dataran tinggi/pengunungan, nilai kelembabannya yang besar umumnya disebabkan Nilai suhunya yang rendah.
Secara makro Nilai kelembaban yang tinggi pada suatu daerah dengan pusat tekanan udara rendah hal ini berkaitan dengan naiknya masa udara atau disebut awan dan hujan.
Pada daerah dengan curah hujan yang tinggi , maka nilai nilai kelembabannya juga tinggi. Dengan pusat tekanan udara tertinggi, kelembaban akan rendah karena terkondensasi menjadi awan
3) Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering
r = mv/md
4. Defisit Tekanan Uap Air (vpd)
Selisih antara kapasitas jenuh (es)dan kandungan uap air aktual (ea). Dimana semakin tinggi nilai vpd maka udara semakin kering.
vpd = es- ea
5. Suhu Titik Embun (td)
Suhu pada saat nilai ea (kandungan uap air aktual) sama dengan nilai es (kapasitas jenuh) akibat penurunan es yang dipengaruhi oleh penurunan suhu sehingga bila suhu turun maka es akan menurun dan nilai RHnya tinggi. Hal ini menunjukkan pada saat ea=es maka nilai kelembabanya adalah 100, penurunan suhu terus turun sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi membentuk air. Kondensasi atau pengembunan terjadi pagi hari dan di dasar awan (lapse rate).
Pv = mv/ V
(mv= masa uap air(kg), V= vol udara (m3)
Pada daerah tropis nilai pv akan lebih tinggi dibanding daerah (sub tropis) terutama pada musim dingin, kerana dengan menurunnya suhu kapasitas menampung uap air menjadi lebih kecil.
2. Kelembaban nisbi (RH) : Perbandingan antara kandungan uap air diudara(ėa) dengan kapasitas udara (es) pada suhu dan tekanan yang sama.
RH = (ea/es) x 100%
Kelembapan nisbi dapat pula diartikan sebagai perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama.
a) Sebaran Kelembapan Nisbi Udara
1) Sebaran Kelembapan Nisbi menurut waktu
Pada siang hari, jika suhu Tinggi maka kelemababannya juga rendah. Namun, berbeda pada malam hari dimana jika suhu rendah maka kelembabannya tinggi.
Pada daerah tropika basah nilai rata-rata kelembaban harian /bulanan tetap berkisar 60%, karena variasi suhu didaerah ini kecil sedangkan pada daerah sub tropik nilai rata-rat kelembaban harian /bualanannya bervariasi, karena besarnya variasi suhu, sebab adanya 4 musim.
2) Sebaran Kelembapan Nisbi menurut Tempat
Kandungan uap air aktual tergantung ketersediaan air dan jumlah energi radiasi untuk pemanasan. Suatu wilayah yang basah dan panas, maka penguapan yang tinggi berakibat nilai RH (kelembaban) juga tinggi serta kelembaban mutlak juga tinggi. Pada wilayah dataran tinggi/pengunungan, nilai kelembabannya yang besar umumnya disebabkan Nilai suhunya yang rendah.
Secara makro Nilai kelembaban yang tinggi pada suatu daerah dengan pusat tekanan udara rendah hal ini berkaitan dengan naiknya masa udara atau disebut awan dan hujan.
Pada daerah dengan curah hujan yang tinggi , maka nilai nilai kelembabannya juga tinggi. Dengan pusat tekanan udara tertinggi, kelembaban akan rendah karena terkondensasi menjadi awan
3) Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering
r = mv/md
4. Defisit Tekanan Uap Air (vpd)
Selisih antara kapasitas jenuh (es)dan kandungan uap air aktual (ea). Dimana semakin tinggi nilai vpd maka udara semakin kering.
vpd = es- ea
5. Suhu Titik Embun (td)
Suhu pada saat nilai ea (kandungan uap air aktual) sama dengan nilai es (kapasitas jenuh) akibat penurunan es yang dipengaruhi oleh penurunan suhu sehingga bila suhu turun maka es akan menurun dan nilai RHnya tinggi. Hal ini menunjukkan pada saat ea=es maka nilai kelembabanya adalah 100, penurunan suhu terus turun sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi membentuk air. Kondensasi atau pengembunan terjadi pagi hari dan di dasar awan (lapse rate).
E.
Kelembaban di Indonesia
Indonesia merupakan Negara
beriklim tropis dimana Indonesia memilik dua musim saja, yaitu musim kemarau
dan penghujan. Udara di atas Indonesia senantiasa lembab. Karena sifat
kepulauannya membuktian kelembapan udara diatas Indonesia selalu tinggi. Seperti
pada daerah dataran rendah, dekat pantai, rawa, hutan tropik, atau
sungai-sungai besar, kelembaban udara selalu tinggi, yaitu diatas 60 persen.
Berbeda dengan daerah yang ketingginya lebih rendah maka kelembabannyapun juga
rendah.
Pada daerah pedalaman atau di daerah-daerah yang tinggi di lereng gunung, dengan kelembaban udara yang tinggi, lebih memungkinkan adanya turun hujan.
Pada daerah pedalaman atau di daerah-daerah yang tinggi di lereng gunung, dengan kelembaban udara yang tinggi, lebih memungkinkan adanya turun hujan.
Post a Comment for "KELEMBABAN UDARA"