PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI ABTIK DAN INDUSTRI TAHU
PAPER
ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
INDUSTRI BATIK DAN INDUSTRI TAHU
SERTA ANALISIS LD50 DAN LC50
Disusun Oleh :
RAHMAWATI P07133111110
KELAS
NON REGULER B
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN
YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
2013
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
INDUSTRI BATIK DAN INDUSTRI TAHU
A. Latar
Belakang
Pertumbuhan
industri saat ini sangatlah cepat dan memiliki variasi yang beragam. Setiap
industri tentunya memiliki karakteristik limbah yang beragam dan jika itu hanya
dibuang ke lingkungan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan tentu akan
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Menurut
Peraturan Gubernur DIY No. 7 tahun 2010 kegiatan industri memiliki potensi
untuk menghasilkan limbah cair dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup
sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian.
B. Kajian
Teori
1.
Pengertian
Industri
Industri
merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi dan/ atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangunan dan perekayasaan
industri. (Peraturan Gubernur DIY No.7 Tahun 2010)
Pada Peraturan
Gubernur DIY No. 07 Tahun 2010 diatur baku mutu limbah cair industri
diantaranya adalah industri pelapisan logam, berbagai industri penyamakan
kulit, industri gula, industri tapioka, industri tekstil, industri alkohol,
industri susu, industri es krim, industri minuman ringan, industri sabun, industri
cat, industri tahu, industri tempe, industri kecap, industri batik,
2.
Pengelolaan
limbah cair
Limbah cair adalah sisa
dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. (Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2001). Tahapan pengelolaan limbah cair terbagi menjadi:
a. Pengolahan
pendahuluan
Proses
pembersihan benda-benda yang dapat memperlambat proses pengolahan selanjutnya.
b. Pengolahan
pertama (primary treatment)
Proses
penghilangan bahan padat yang tersuspensi dengan cara pengendapan ataupun
pengapungan.
c. Pengolahan
kedua (secondary treatment)
Proses
pengolahan biologi yang dilakukan dengan oksidasi biokhemis dengan tujuan untuk
menghilangkan bahan organik.
d. Pengolahan
ketiga (tertiary treatment)
Pengolahan
yang dilakukan untuk menghilangkan kontaminan tertentu atau mempersiapkan
limbah cair agar dapat digunakan kembali.
e. Pengolahan akhir
(ultimate treatment)
Pengolahan
lumpur yang dihasilkan oleh limbah cair agar lumpur dapat dimanfaatkan kembali.
(Depkes RI, 1990)
C. Analisis
1.
Industri
batik
a.
Proses Produksi
|
Mori
|
Air Limbah
kanji
|
|
Air
|
Air
Limbah malam
Air
Limbah air
b. Baku Mutu Limbah Cair Industri Batik
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
dan Beban Pencemar
|
|
Kadar
Max
mg/L
|
Beban
Pencemar Max
kg/ton
|
||
pH
|
6.0-9.0
|
||
Temperatur
|
±30 C
terhadap suhu udara
|
||
Konduktivitas
|
mhos/cm
|
1,5625
|
|
BOD
|
mg/L
|
50
|
|
COD
|
mg/L
|
100
|
|
TSS
|
mg/L
|
200
|
|
TDS
|
mg/L
|
1000
|
|
Minyak Lemak Nabati
|
mg/L
|
2
|
|
Debit / Volume Limbah
maks
|
(Peraturan Gubernur DIY No.7 Tahun 2010)
c.
Pengelolaan
Limbah Cair Batik
Pengolahan untuk limbah
cair batik dapat dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu:
1)
Pengolahan
Secara Aerob
Pengolahan aerob dilakukan
dengan menggunakan lumpur aktif. Pengolahan terhadap limbah cair sehingga
memenuhi syarat bagi perkembangbiakan mikroorganisme bakteri sebagai dekomposer
polutan yang terlarut dalam limbah dan membentuk lumpur aktif yang dapat
digunakan kembali.
2)
Pengolahan
Secara Anaerob
Pengolahan anaerob
merupakan pengolahan dengan mengubah polutan pada limbah tanpa menggunakan
oksigen.
3)
Pengolahan
Secara Koagulasi dan Secara Flokuasi
Koagulasi merupakan
pengadukan secara cepat untuk menggabungkan koagulan dengan air sehingga
larutan menjadi homogen. (www.ekosunardiyanto.blogspot.com)
2.
Industri
Tahu
a.
Proses Produksi
|
Kedelai air
limbah
Air air
limbah
|
Air
|
Air air
limbah
Air air
limbah
Tahu (www.produksibersih.wordpress.com)
b.
Baku
Mutu Limbah Cair Industri Tahu
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
dan Beban Pencemar
|
|
Kadar
Max
mg/L
|
Beban
Pencemar Max
kg/ton
|
||
pH
|
6.0-9.0
|
||
Temperatur
|
±30 C
terhadap suhu udara
|
||
Konduktivitas
|
mhos/cm
|
1,5625
|
|
BOD
|
mg/L
|
75
|
|
COD
|
mg/L
|
200
|
|
TSS
|
mg/L
|
75
|
|
TDS
|
mg/L
|
1000
|
|
Minyak Lemak Nabati
|
mg/L
|
5
|
|
Debit / Volume Limbah
maks
|
15 m3 /ton
kedelai
|
(Peraturan Gubernur DIY
No.7 Tahun 2010)
c.
Pengelolaan
Limbah Cair Industri Tahu
Penanganan limbah cair
dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni:
1) Pengolahan fisika
Dilakukan pada awal penanganan yaitu pada saat
pemilihan bahan kedelai pada proses penyaringan untuk memisahkan dari kotoran-
kotoran yang tercampur.
2) Pengolahan kimia
a) Netralisasi air limbah.(lart asam sulfat,as klorida,as
phosphat, batu kapur)
b) Pengendapan yaitu penambahan zat kimia agar padatan mudah
mengendap.
c) Penggumpalan yaitu proses terjadinya penggumpalan pada
zat tersuspensi yang diubah menjadi gumpalan- gumpalan sehingga mudah
mengendap.
3) Pengolahan biologi
Proses
biologi dilakukan dengan menghancurkan zat organik dari limbah tahu oleh jasad
renik.
D. Penutup
Kesimpulan
1.
Industri
batik merupakan salah satu industri yang wajib melakukan pengendalian limbah.
Baku mutu parameternya meliputi pH, temperatur, konduktivitas, BOD, COD, TSS,
TDS, Minyak Lemak Nabati. Pengolahan limbah cair dari industri batik dapat
dilakukan dengan pengolahan secara aerob, anaerob, koagulasi dan flokuasi.
2.
Industri
tahu juga termasuk salah satu industri yang wajib melakukan pengendalian
limbah. Baku mutu parameternya meliputi pH, temperatur, konduktivitas, BOD,
COD, TSS, TDS, Minyak Lemak Nabati. Pengolahan limbah cair dari industri batik
dapat dilakukan dengan pengolahan secara fisik, kimia dan juga biologi.
E. DAFTAR
PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7
Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Keiatan Industri, Pelayanan
Kesehatan, dan Jasa Pariwisata.
Departemen Kesehatan RI. 1990. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja dan Air Limbah Pada Institusi
Pendidikan Sanitasi Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Muha. 2011. Proses
Pembuatan Batik. (http://sanggarbatikkatura.com/proses-pembuatan-batik diakses tanggal 17 Mei 2013).
Sunardiyanto,
Eko. 2012. Dampak Limbah Batik Terhadap
Lingkungan. (http://ekosunardiyanto.blogspot.com/2012/05/blog-post.html diakses tanggal 20 Mei 2013).
Anonim.
2012. Pengelolaan Limbah Industri Tahu.(http://environmentalpublic.blogspot.com/2012/03/pengelolaan-limbah-industri-tahu.html diakses tanggal 17 Mei 2013).
Sitomurni,
Amita, dkk. 2011. Industri Tahu. (www.produksibersih.wordpress.com) diakses tanggal 17 Mei 2013.
Post a Comment for "PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI ABTIK DAN INDUSTRI TAHU"