Saturday 29 March 2014

RAYAP


Rayap ialah serangga sosial yang merupakan salah satu bagian dari bangsa Isoptera, yang telah dikenal sebagai hama yang mengganggu manusia. Rayap membuat sarang pada kayu perabotan atau kerangka rumah serta memakannya sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap memiliki kekerabatan yang dekat dengan semut yang juga merupakan serangga sosial. Dalam bahasa Inggris rayap biasa disebut “semut putih” (white ant) karena memiliki kemiripanperilaku dengan  semut.(www.wikipedia.org)

gambar rayap

Gambar Rayap



Rayap merupakan sebutan secara umum, karena terdapat beberapa bentuk yang berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Sebenarnya rayap tidak memiliki sayap tetapi pada musim hujan beberapa anggota dari koloni rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong. Karena perilaku ini, kemunculan rayap dapat digunakan sebagai pertanda perubahan musim penghujan. Bentuk rayap yang bisa terbang ini biasa dikenal sebagai “laron” atau “anai-anai”. (www.wikipedia.org)
Sebagian jenis rayap memiliki siklus hidup dan perilakunya sama, meski ada sedikit perbedaan pada cara hidupnya. Keragaman jenis rayap yang cukup tinggi di dunia adalah penyebab perbedaan ini, selain itu penyebarannya juga cukup luas.(Kurnia, 2005)
Jenis-jenis rayap yang telah dikenali dideskripsikan dan diberi nama diseluruh dunia terdapat 2000 spesies. Hal ini menunjukkan betapa keanekaragaman rayap cukup tinggi. Jenis rayap tersebut secara garis besar terbagi menjadi 7 famili, 15 sub-famili, dan 200 genus(marga), setiap jenis rayap memiliki ciri khas tersendiri, dan ada satu bagian rayap yang umumnya digunakan sebagai kunci identifikasi(penentuan jenis) yaitu pada bidang dorsal thorax yang memang memiliki beragam bentuk. .(Kurnia, 2005)
Indonesia memiliki hampir 10 % dari keseluruhan rayap di dunia dibuktikan dengan ditemukannya 200 jenis rayap meski baru 179 jenis yang berhasil ditentukan jenisnya secara ilmiah. Beragam jenis rayap yang ditemukan di Indonesia merupakan kekayaan nuftah yang harus dijaga kelestariannya. Dari beberapa jenis rayap ditemukan di Indonesia, ada jenis rayap endemik yang hanya ada di negara ini hal ini karena kondisi alam Indonesia yang mendukung perkembangan rayap endemik.(Kurnia, 2005)
Awalnya, rayap merupakan serangga sosial yang hidup di daerah tropika dan subtropika. Namun saat ini, penyebaran rayap cenderung meluas ke daerah sedang (temperate ) dengan batas-batas 50o LU dan 50o LS. Di daerah tropika, rayap ditemukan mulai dari daerah pantai sampai ketinggian 3000 m di atas permukaan laut. Makanan utamanya adalah kayu atau bahan yang terutama terdiri atas selulosa.(Kurnia, 2005)
1.   Pembagian Kasta Rayap
Koloni rayap merupakan hasil dari perkawinan sepasan laron (alates) yang terbang keluar (swarming) dari sarang induknya. Setelah proses perkawinan ini, ratu akan menghasilkan telur yang jumlahnya mencapai ribuan yang akan membentuk koloni baru. (Kurnia, 2005) Sebagai serangga sosial, koloni rayap terbagi menjadi tiga kasta, dari setiap kastanya memiliki bentuk dan juga fungsi yang berbeda. Ketiga kasta tersebut adalah kasta pekerja, kasta prajurit dan juga kasta reproduktif(ratu, raja, laron). (Kurnia, 2005)
Berikut ini adalah penjabaran dari ketiga kasta yang ada di dalam koloni rayap.
a.   Ratu
Pada koloni rayap terdapat ratu, dan hanya terdapat satu ratu dalam koloni tersebut. Ratu rayap dapat hidup sampai dengan 20 tahun, bahkan lebih. Pekerjaan ratu hanyalah bertelur selama hidupnya. Ratu tetap berada di inti sarang dan tidak pernah keluar sampai akhir hayatnya. Ukuran ratu Macrotermes sp dewasa dapat sebesar jempol pria dewasa bahkan lebih. ( www.solusiantirayap)
Ratu rayap dipercaya dapat menentukan masa depan nimfa entah itu akan menjadi pekerja, laron atau prajurit dengan menggunakan frekuensi suara tertentu yang di kirimkan kepada nimfa meskipun belum dapat dibuktikan secara ilmiah( www.solusiantirayap)
b.   Raja
Raja rayap menemani sang ratu rayap seumur hidupnya, berbeda dengan raja semut yang segera mati setelah tak lama menghasilkan keturunan dengan ratu semut, Ukuran raja rayap pada umumnya hanya 1/10 dari ukuran ratu rayap. Ukuran raja rayap hanya bertambah sedikit setelah menemani sang ratu. Dalam satu koloni juga hanya ada satu raja. ( www.solusiantirayap)
c.   Nimfa
Nimfa merupakan bayi rayap yang akan menjadi pekerja, laron atau prajurit sesuai dengan kebutuhan koloni rayap. Sang ratu menentukan dan membagi kebutuhan pekerja, prajurit dan laron dalam satu koloni yang berasal dari nimfa. ( www.solusiantirayap)
d.   Rayap Pekerja
Presentase rayap pekerja dalam suatu koloni merupakan yang terbesar yakni sampai mencapai 85 % koloni. Pada koloni hanya rayap pekerja yang mampu mengkonsumsi kayu dan membagikan keseluruh anggota koloni oleh karena itu, kelangsungan hidup sebuah koloni bergantung pada rayap pekerja. ( www.solusiantirayap)
Rayap pekerja merupakan pencari sumber makanan yang gigih, hingga menjangkau 50 meter lebih jaraknya dari sarang. Rayap bekerja juga berfungsi membersihkan wajah (grooming) seluruh anggota koloni. ( www.solusiantirayap)
e.   Rayap Prajurit
Presentase rayap prajurit dalam suatu koloni mencapai 15 % dari jumlah seluruh anggota koloni. Kasta ini mempunyai bentuk rahang khusus untuk bertempur dan menjaga diri mereka. Rayap prajurit memiliki kepala yang sangat keras dan tidak akan hancur apabila ia mati. Rayap prajurit menjaga dan menemani rayap pekerja di sekitar sumber makanan untuk berjaga dari serangan predator (semut) maupun koloni rayap lain. ( www.solusiantirayap)
Apabila timbul ancaman atau bahaya bagi koloni, rayap prajurit akan membunyikan alarm kepada koloni, entah itu adanya bau kimia, gangguan hewan / manusia maupun serangan dari predator dan koloni rayap lain dengan cara membenturkan kepalanya di terowongan tanah mereka dan alarm ini akan menyebabkan rayap pekerja dan prajurit untuk berpencar dan bersembunyi di tempat yang mereka anggap aman (misal retakan tembok) dan akan bekerja kembali setelah bau kimia /  keadaan dianggap aman. ( www.solusiantirayap)
Berpencarnya anggota koloni akan menyebabkan terbentuknya satelit koloni (koloni yang terputus dari sarang), namun tetap memiliki potensi merusak bangunan. Dan secara genetik kasta ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. ( www.solusiantirayap)
f.    Laron
Laron yang dimiliki rayap berbeda bentuknya dengan semut. Laron terbang 2 kali dalam setahun dalam keadaan udara yang agak hangat dan angin yang tidak terlalu kencang. Hal dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup laron terhadap gangguan alam. ( www.solusiantirayap)
Laron akan mencari pasangannya dibawah sinar lampu. Setelah mereka menemukan pasangannya, maka mereka akan memutuskan sayap mereka dan akan berjalan beriringan mencari celah di tanah atau di bangunan.( www.solusiantirayap)
Rayap memiliki hormon feromon yaitu sejenis zat kimia yang memiliki fungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual pada jantan ataupun betina. Feromon menyebar ke luar tubuh akan tetapi hanya dapat dikenali oleh individu sejenis. (www.wikipedia.com)
Rayap juga memiliki feromon penanda jejak (trail following pheromone) yang dimiliki oleh individu rayap pada bagian depan, dan akan dideteksi oleh rayap yang berada di belakangnya. Feromon penanda jejak ini dikeluarkan oleh kelenjar sternum( sternal gland di bagian bawah, belakang abdomen). Sifat kimia dari feromon ini memiliki hubungan yang erat dengan bau makanannya oleh karena itu rayap dapat mendeteksi keberadaan obyek makanannya. (www.wikipedia.com)
Rayap dipercaya juga memiliki feromon dasar(primer pheromones), yang dapat menghambat pertumbuhan/pembentukan neoten. Feromon dasar ini dikeluarkan oleh ratu dan berfungsi untuk menghambat diferensiasi kelamin.feromon dasar ini juga memiliki peran dalam pembentukan kasta pekerja dan kasta prajurit. Perbandingan neoten antara prajurit dan pekerja dalam satu koloni tidak selalu sama tergantung dari kondisi lingkungan di sekitar sarang. (www.wikipedia.com)
2.   Morfologi Rayap
Seperti makhluk hidup lainnya, rayap juga memiliki bentuk yang beragam. Bentuk dari rayap disesuaikan dengan jenis dan kastanya. Secara umum tubuh rayap terdiri dari tiga bagian yang disebut tagmata, yakni tagmata kepala, thorax dan abdomen(perut). Antara prajurit, pekerja dan reproduktif memiliki bentuk yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan kebutuhan dan fungsi yang berbeda antar kasta. Misalnya, rahang prajurit yang berbentuk capit sangat kuat untuk mencapit namun tidak bisa untuk makan langsung, harus disuapi karena prajurit memiliki tugas untuk bertahan. Rahang pekerja kecil dan pendek karena khusus untuk makan dan menyuapi anggota koloni yang lain. Selain itu rayap pekerja juga memiliki sistem penglihatan yang kurang berkembang. ( www.solusiantirayap.com)
Penampilan rayap memang seperti semut akan tetapi antara rayap dan semut memiliki perbedaan yang banyak, bahkan semut merupakan musuh utama dari rayap. Jika dilihat dari segi sistematika/filogenetika semut mendekati golongan lebah, sehingga kedua serangga ini dicakup dalam ordo yang sama, yakni Ordo Hymenoptera (bersayap selaput).(www.rudyct.com)
Saat diamati, pada seekor semut maupun seekor lebah, secara morfologik akan terlihat batas yang jelas antara bagian “dada” (toraks) dan “perut” (abdomen), bahkan pada beberapa jenis lebah, batas ini akan terlihat lebih mencolok sehingga menggenting( dengan pinggang yang sangat kecil) berbeda dengan rayap. Pada rayap, batas antara toraks dan abdomen kurang terlihat jelas, atau bisa saja dikatakan bahwa rayap tidak memiliki pinggang yang ramping. Untuk individu yang bersayap (laron) yang memiliki sepasang sayap, sayap tersebut saat tidak digunakan cara melipatnya memanjang lurus kebelakang, seperti belalang atau lipas, sedangkan untuk Hymenoptera sayap tersebut terlipat dalam beberapa simpul. Berdasarkan tekstur dan stuktur rayap, maka rayap digolongkan dalam satu ordo tersendiri yakni Isoptera(bersayap sama).(www.rudyct.com)
               Rayap mengalami siklus metamorphosis dalam hidupnya. Siklus metamorphosisnya adalah siklus metamorphosis bertahap atau gradual (hemimetabola) yang dimulai dari telur kemudian menjadi nimfa hingga menjadi dewasa melalui beberapa instar(bentuk diantara dua tahap perubahan. Perubahan yang bertahap ini berakibat terhadap kesamaan bentuk badan secara umum, cara hidup dan jenis makanan antara nimfa ataupun dewasa. Namun, nimfa yang memiliki tunas, sayapnya akan tumbuh dengan sempurna saat instar terakhir yakni saat ketika rayap telah mencapai tingkat dewasa.(Kurnia, 2005)
3.   Jenis-Jenis Rayap dan Penyebaran Rayap
Jenis rayap di Indonesia terdiri dari 3 famili (Kalotermitidae, Rhinotermitidae, dan Termitidae), yang terbagi menjadi 6 sub famili,yaitu Coptotermitinae, Rhinotermitinae, Amitermitinae, Termitinae, Macrotermitinae, dan Nasutitermitinae. Terdapat 14 genus yaitu Neotermes, Cryptotermes, Schedorhinotermes, Prorhinotermes, Coptotermes, Microcerotermes, Capritotermes, Macrotermes, Odontotermes, Microtermes, Bulbitermes, Nasutitermes, Hospitalitermes, Lacessitermes. (Kurnia, 2005).
Penyebaran rayap memiliki hubungan yang erat dengan faktor curah hujan dan temperatur. Karena hal ini, rayap lebih banyak ditemukan pada wilayah dataran rendah tropis daripada pada wilayah dataran tinggi. Sebagian sebagian jenis rayap hidup di dataran tropis akan tetapi ada beberapa genus rayap yang mampu hidup di wilayah yang sangat dingin seperti Zootermopsis yang bisa ditemukan di daerah Pegunungan Himalaya yakni pada ketinggian 3000 m di atas permukaan laut. Selain itu terdapat beberapa jenis rayap dari famili Heterotermes yakni Rhinotermitidae yang mampu hidup di wilayah beriklim panas seperti Amerika Utara, Karibia, dan India.  Di Asia Tenggara seperti Indonesia, jenis rayap yang banyak ditemukan berasal dari sub-famili Macrotermitinae. (Kurnia, 2005).
Dari 2000 jenis yang sudah teridentifikasi, tidak semuanya bersifat perusak, hanya sekitar 100 rayap yang menjadi hama perusak. Dari 100 jenis tersebut terdapat 47 jenis yang menjadi perusak ganas, yakni 6 jenis dari famili Kalotermitidae(rayap kayu kering), 25 jenis dari famili Rhinotermitidae(rayap kayu basah),1 jenis dari famili Mastotermitidae(rayap tanah), dan 15 jenis dari famili Termitidae(rayap tanah). (Kurnia, 2005)
Beberapa kategori rayap perusak berdasarkan jenis bahan atau materi yang dirusak, yaitu:
a.  Rayap perusak tanaman
Tanaman yang mendapat serangan dari rayap akan mengalami kerusakan fisik dan juga mengalami gangguan perakaran tanaman. Gangguan yang timbul akan menghambat suplai zat hara dan air, selain itu tanaman akan menjadi rentan terhadap penyakit. (Kurnia, 2005)
Jenis rayap yang dapat menjadi hama tanaman itu antara lain:
1)  Rayap Ceptotermes curvignatus Holmgren
Merupakan yang menyerang tanaman perkebunan (kelapa, karet, kelapa sawit, dan kakao pepaya, durian, mangga dan juga dapat menyerang pohon pinus. (Kurnia, 2005)
2)  Rayap Neotermes tecnonae
Merupakan rayap yang menyerang tegakan jati. Jenis rayap ini termasuk rayap yang menyerang pohon hidup. (Kurnia, 2005)
3)  Rayap Macrotermes gilvus
Merupakan rayap yang mennyerang tanaman kayu putih. Selain menyerang kayu putih, jenis rayap ini juga menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa dan juga kelapa sawit. (Kurnia, 2005)
b.  Rayap perusak arsip, buku dan dokumen lain
Beberapa jenis rayap yang menjadi perusak arsip, buku dan dokumen ini antara lain Coptotermes curvignathus, Microtermes inspiratus Kenner, dan Coptotermes travians. (Kurnia, 2005)
c.   Rayap perusak bangunan
Jenis rayap yang menjadi perusak bangunan berasal 3 famili yaitu:
1)  Kalotermitidae
Kalotermitidae atau biasa disebut rayap kayu kering merupakan rayap yang hidup dalam kayu mati yang telah kering, seperti Cryptotermes sp. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan perabot-perabot seperti meja, kursi dsb. Tanda serangannya adalah terdapatnya butir-butir ekskremen kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau di sekitar kayu yang diserang. Rayap ini juga tidak berhubungan dengan tanah, karena habitatnya kering. ( www.rudyct.com)
2)  Termitidae
Termitidae atau biasa disebut rayap tanah merupakan jenis rayap yang bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling umum menyerang bangunan adalah Macrotermes spp. (terutama M. gilvus) Odontotermes spp. dan Microtermes spp. Jenis-jenis rayap ini sangat ganas, dapat menyerang obyek-obyek berjarak sampai 200 meter dari sarangnya. Untuk mencapai kayu sasarannya mereka bahkan dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa cm, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya. Macrotermes dan Odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya.( www.rudyct.com)
3)  Rhinotermitidae
Rhinotermitidae merupakan jenis rayap kayu basah. Jenis rayap ini hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah dari genus Coptoterme s (Coptotermes spp.) dan Schedorhinotermes. Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macr­otermes namun perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam kayu yang diserangnya, walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja sarang tersebut sekali-sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan dari atap bangunan yang bocor. Coptotermes pernah diamati menyerang bagian-bagian kayu dari kapal minyak yang melayani pelayaran Palembang-Jakarta. Coptotermes curvignathus Holmgren sering kali diamati menyerang pohon Pinus merkusii dan banyak meyebabkan kerugian pada bangunan. ( www.rudyct.com)
4.   Perilaku Rayap
Rayap memiliki perilaku yang khas yang dapat digunakan sebagai titik pengendalian. Perilaku itu antara lain adalah:
a.   Tropallaxis
Tropallaxis adalah perilaku rayap yang saling menjilati, mencium atau menggosokkan tubuhnya saat saling bertemu. Perilaku ini digunakan rayap untuk menyalurkan makanan, feromon atau protozoa flagellata yang sangat berperan dalam kehidupan koloni rayap.(Kurnia, 2005).
Rayap memiliki perilaku menstransfer material (makanan, senyawa kimia, dan protozoa) dalam satu koloni. Transfer dapat dilakukan melalui:
1)  Proctodeal
Proctodeal merupakan transfer material yang dilakukan melalui anus.
2)  Stomadeal
Stomadeal merupakan transfer material melalui mulut.(www.javapestrol.com)
Rayap mampu menyerap selulosa hingga tersisa lignin karena adanya bantuan dari protozoa flagellata yang terdapat dalam usus bagian belakang dari berbagai jenis rayap( terutama rayap tingkat rendah (Mastotermitidae, Kalotermitidae dan Rhinotermitidae). Protozoa flagellata ini memiliki peran sebagai simbion yang melumatkan selulosa sehingga rayap mampu mencerna dan menyerap selulosa. Untuk rayap yang tidak memiliki protozoa seperti Termitidae, yang berperan dalam proses ini adalah bakteri. Untuk itu diiperlukan transfer protozoa antar satu rayap dengan rayap dalam satu koloni. Ada juga rayap yang memerlukan bantuan jamur  perombak kayu seperti Macrotermes, Odontotermes dan  Microtermes yang dipelihara di “kebun jamur” dalam sarangnya. (www.rudyct.com)
Meskipun semua rayap memakan kayu (selulosa) namun perilaku makan (feeding behavior) setiap jenis rayap berbeda-beda. Hampir semua jenis kayu memiliki potensi untuk dimakan oleh rayap, meski memang ada jenis kayu yang relatif lebih awet seperti bagian teras kayu jati tetapi untuk saat ini kayu jati semakin langka. (www.rudyct.com)
b.   Foraging
Saat mencari makan, rayap memiliki kesukaan untuk mengembara mencari makan secara kontinyu dan dilakukan secara acak.(www.javapestrol.com)
Untuk mencapai kayu yang telah terpasang pada bangunan, rayap membuat terowongan-terowongan atau liang-liang untuk keluar dari sarangnya. Untuk rayap subteran (bersarang dalam tanah tetapi dapat mencari makan di atas tanah dengan jarak yang jauh) meski membutuhkan keadaan lembab yang mutlak. Hal ini akan berbeda dengan rayap kayu kering yang tidak membutuhkan keadaan lembab dan tidak berhubungan dengan tanah, dan juga tidak membutuhkan terowongan-terowongan untuk menyerang obyeknya. Ada juga rayap yang hanya tinggal pada bagian pohon. (www.rudyct.com)
c.   Cryptobiotik
     Rayap memiliki sifat peka terhadap cahaya, rayap menyukai tempat-tempat yang gelap dan terlindung dari cahaya dan sinar matahari.(www.javapestrol.com)
thumbnail
Judul: RAYAP
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait cryptobiotik, edukasi, foraging, jenis rayap, kasta rayap, morfologi rayap, perilaku rayap, rayap, semut putih, serangga, topallaxis :

0 komentar:

 
Copyright © 2014. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz